PENDIDIKAN KESEHATAN
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Gizi
PG-PAUD
Semester IV
Dosen
: Bu Hj. Aan Solihati, MA

Disusun
oleh :
1.
|
Nurrul
Prima Wistri
|
2.
|
Ellse
Alfiani
|
3.
|
Nia
Siti Kurniasih
|
4.
|
Nurul
Poniansari
|
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
Muhammadiyah Kuningan
Tahun Akademik 2012 -
2013
Jl.Raya
Cigugur No.28 Telp. (0232) 874085 Fax. (0232) 871281 kuningan 45511
Website : www.umku.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kesehatan.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Kesehatan Gizi PG-PAUD Semester IV. Ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penulisan makalah
ini. Walaupun makalah ini belum sempurna tetapi penulis merasa bangga terhadap
hasil yang dicapai.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi
kami khususnya dan para pembaca pada umumnya. Kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Kuningan, Mei 2014
|
|
|
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................................ i
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat......................................... 3
2.2 Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina
Kesehatan Anak............ 4
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 9
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kesehatan.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Kesehatan Gizi PG-PAUD Semester IV. Ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penulisan makalah
ini. Walaupun makalah ini belum sempurna tetapi penulis merasa bangga terhadap
hasil yang dicapai.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi
kami khususnya dan para pembaca pada umumnya. Kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Kuningan, Mei 2014
|
|
|
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................................ i
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat......................................... 3
2.2 Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina
Kesehatan Anak............ 4
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
kesehatan sangat penting diperkenalkan kepada anak sejak usia dini. Pendidikan
kesehatan yang diberikan sejak dini akan membiasakan anak untuk hidup sehat
sejak dini sehingga pada akhirnya akan tumbuh menjadi sehat, cerdas, dan ceria.
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada anak dimulai dari lingkungan
keluarga sebab keluarga merupakan tempat pertama anak belajar dan menimba ilmu.
Keluarga dikatakan sebagai tempat yang pertama belajar anak karena lingkungan
keluarga yang pertama dikenal anak adalah lingkungan keluarga.
Dalam
lingkungan keluarga, anak dapat belajar dari mencontoh segala tindakan yang
dilakukan oleh orang dewasa yang ada dirumah. Sedangkan sekolah sebagai tempat
anak belajar dan menimba ilmu sebaiknya memberikan pelajaran hidup sehat mulai
dari yang paling sederhana sampai bagaimana menjaga dari segala penyakit.
Untuk
menjaga kesehatan dapat dimulai dari membiasakan hidup bersih dan pola hidup
sehat mulai dari mengkonsumsi makanan yang mungkin dapat menyebarkan
bibit-bibit penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang dikemukakan diatas, terdapat beberapa rumusan masalah
yang erat kaitannya dengan Pendidikan Kesehatan, yaitu sebagai berikut:
1.
Bagaimana Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ?
2.
Bagaimana Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina Kesehatan Anak ?
1.3
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dalam
penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.
Memahami Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2.
Memahami Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina Kesehatan Anak.
BAB 2
PENDIDIKAN KESEHATAN
2.1 Pembiasaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
Lingkungan kehidupan seorang anak TK adalah
disekolah, rumah, dan sekitarnya, serta sesekali pergi bersama keluarga ke
tempat lain. Lingkungan sekolah adalah sekolah beserta segala isinya serta
halaman maupun sekelilingnya. Lingkungan dapat berupa fisik maupun lingkungan
sosial. Lingkungan fisik merupakan lingkungan tempat dimana anak itu tinggal
dan berinteraksi, sedangkan lingkungan sosial adalah lingkungan pergaulan dan
interaksi anak.
Disekolah anak belajar kesehatan dan kebersihan dari
guru dan teman sekolahnya, sedangkan di rumah anak belajar dari orang tua,
kakak maupun pengasuhnya. Pembentukan perilaku hidup sehat dan bersih dari
seorang anak harus dilakukan dirumah, sekolah,maupun lingkungan sekitarnya.
Pada dasarnya anak usia dini suka meniru dan
mencontoh segala tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa maupun tokoh yang diidolakan
sehingga memberikan dan mengondisikan untuk hidup sehat dan bersih itu penting.
Hal lain yang perlu diajarkan adalah menjaga diri dari bahaya yang mungkin
muncul sebagai akibat kontak langsung dengan lingkungan.
Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seorang anak TK masih belajar mengenal
berbagai benda yang ada, bentuk maupun fungsinya. Anak usia dini tidak hanya
dijaga dari berbagai bahaya yang mungkin muncul, tetapi perlu diberi pengertian
tentang bahaya suatu benda dan bagaimana menjaga diri dari lingkungan yang
berbahaya.
Semakin bertambah usia seorang anak, biasanya akan
semakin berkurang penjagaan terhadap diri anak oleh orang tuanya. Seorang anak
TK semakin banyak mengalami kontak langsung dengan berbagai benda di lingkungan
kehidupannya sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah. Kemungkinan besar
bisa mendatangkan kecelakaan atau bahaya bagi keselamatan seorang anak, kecuali
benda, keadaan atau situasi juga dapat membahayakan, misalnya jalanan yang
terlalu ramai, cuaca yang kurang baik maupun tempat-tempat, seperti kolam renang
dan sungai.
Penjagaan keselamatan anak termasuk dalam penjagaan
kesejahteraan anak yang di bahas dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor
4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Dalam Bab I Pasal I Undang-undang ini,
dinyatakan bahwa kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan
anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar, baik secara
rohani, jasmani, maupun sosial. Sedangkan Bab II tentang Hak Anak khususnya
Pasal 2 yang menyatakan bahwa anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan
hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan
dengan wajar. Sedangkan Pasal 3 UU RI No
4 Tahun 1979 menyatakan bahwa dalam keadaan membahayakan, anaklah yang
pertama-tama berhak mendapat pertolongan, bantuan, dan perlindungan.
2.2 Peningkatan Kemampuan
Guru dan Membina Kesehatan Anak
Kemampuan
dan pengetahuan guru tentang pembinaan kesehatan akan menentukan
keberhasilannya dalam mengajarkan hidup sehat kepada anak. Pembinaan guru yang
sebaiknya dikuasai mengenai pembinaan hidup sehat dimulai dari kesehatan anak
secara tepat, sebab masing-masing anak memiliki kebutuhan yang berbeda sesuai
dengan kondisi dan tahap perkembangannya.
A.
Pembinaan
Perkembangan Anak
Bertujuan
membantu anak agar dapat mencapai tingkat perkembangan yang sesuai dengan seharusnya.
Kegiatan ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemantauan perkembangan
seperti halnya pembinaan makanan yang cukup dan bergizi sesuai kebutuhan, tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan pemantauan pertumbuhan (fisik).
Kegiatan
pembinaan perkembangan ini juga dilakukan terhadap 4 aspek perkembangan anak
(kemampuan gerak kasar, gerak halus, berbicara, bahasa, kecerdasan bergaul, dan
mandiri). Prinsip-prinsip pembinaan yang tercantum dalam Pedoman Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita (Depkes 1993) adalah sebagai berikut :
1)
Lakukan sebagai rasa
cinta kasih sayang, yaitu orang tua atau anggota keluarga bermain dengan anak
sambil menikmati kegembiraan bersama.
2)
Lakukan secara bertahap
dan berkelanjutan mencakup keempat aspek perkembangan.
3)
Mulailah dengan tahap
perkembangan yang telah dicapai anak.
4)
Lakukan dengan wajar,
secara khusus atau disisipkan dalam kegiatan sehari-hari, tanpa paksaan atau
hukuman apabila anak tidak mau atau tidak melakukannya.
5)
Berikan pujian kepada
anak atas keberhasilannya.
6)
Gunakan alat bantu/alat
permainan yang sederhana dan mudah diperoleh, misalnya mainan yang dibuat
bersama anak berasal dari bahan yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
7)
Buatlah suasana yang
segar, menyenangkan, dan bervariasi agar tidak membosankan.
B.
Petunjuk
Pelaksanaan Pemantauan Tumbuh Kembang
Seorang guru TK
dapat melakukan beberapa kegiatan, yaitu sebagai berikut:
1)
Menanamkan kebiasaan
hidup, bermain, belajar, dan hidup sehat.
2)
Memeriksa, mengawasi,
memelihara kesehatan, dan perkembangan anak didik.
3)
Memantau perkembangan
anak secara teratur dan memberikan stimulasi perkembangan yang sesuai dengan
tingkat perkembangan anak didik.
Tanda-tanda,
proses, dan aspek tumbuh kembang anak ada empat tes skrining yang digunakan
(berat badan, lingkar kepala, skrining perkembangan, perilaku anak, tes daya
ingat, dan tes daya dengar). Diantara tes tersebut adalah sebaga berikut :
1.
Pengukuran Berat Badan
menurut Tinggi Badan
2.
Pengukuran Lingkar Kepala
Anak (KPA)
Dilakukan untuk
mengetahui perkembangan otak anak karena biasanya besar tengkorak mengikuti
perkembangan otak. Oleh karena itu, apabila ada hambatan pada perkembangan
tengkorak maka perkembangan otak juga terhambat.
Pengukuran lingkar kepala dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a)
Alat pengukur, yaitu
tali ukuran atau alat lain yang dapat menunjukkan ukuran-ukuran panjang,
dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, dan bagian
belakang kepala yang menonjol.
b)
Catatlah hasil
pengukuran pada grafik lingkaran kepala menurut jenis kelamin anak pada kartu
data tumbuh kembang anak.
c)
Penilaiannya adalah:
Apabila ukuran
lingkar kepala anak berada di antara garis putus-putus atau di luar jalur
berwarna hijau pada kartu data tumbuh kembang anak maka ukuran lingkar kepala
anak tergolong normal. Apabila ukuran lingkar kepala anak berada diatas garis
putus-putus ataupun dibawah garis putus-putus bawah atau di luar jalur berwarna
hijau pada kartu data tumbuh kembang anak maka kepala anak tidak normal dan
perlu diperiksa lebih lanjut oleh yang berwenang.
3.
Kuesioner Pra-Skrining
Perkembangan (KPSP)
Kuesioner merupakan
suatu daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada orang tua dan
dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak
sampai usia 6 tahun. Kegunaannya adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya
hambatan dalam perkembangan anak.
4.
Kuesioner Perilaku Anak
Pra-Sekolah (KPAP)
Merupakan sekumpulan
kondisi-kondisi perilaku yang digunakan sebagai alat untuk mendeteksi secara
dini kelainan-kelainan perilaku anak pra-sekolah sehingga tindakan yang tepat
dapat segera dilakukan.
5.
Tes Daya Lihat dan Tes
Kesehatan Mata Anak
Merupakan alat untuk
memeriksa ketajaman daya ingat serta kelainan mata pada golongan umur tersebut.
Tes daya ingat dilakukan dengan menunjukkan huruf tertentu kepada anak yang
harus dicocokkan dengan huruf pada suatu gambar (chart) yang mengandung
berbagai ukuran huruf tersebut.
Tes Kesehatan Mata
(TKM) dilakukan dengan memeriksa mata atas beberapa kelainan, keluhan dan
perilaku anak. Misalnya, keluhan mata gatal, panas, penglihatan kurang baik,
sakit kepala, dll.
6.
Tes Daya Dengar
Dimaksudkan untuk
mengetahui secara dini gangguan daya dengar anak sehingga berbagai cara dapat
dikerjakan untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan meningkatkan kemampuan
berbicara pada anak.
C.
Cara
Penilaian Perkembangan Anak
Ada
beberapa cara yang dapat dipakai untuk melakukan penilaian perkembangan anak,
yaitu sebagai berikut :
1)
Observasi
Dilakukan untuk
memperoleh data-data tentang seseorang melalui pengamatan. Menurut sifatnya
metode pengumpulan data ini dapat dibagi atas:
a)
Observasi
naturalistik
Dilakukan untuk
menangkap gejala-gejala/tingkah laku manusia yang terjadi spontan sehari-hari sebagaimana
adanya. Observasi dilakukan secara sistematis ataupun tidak sistematis.
b)
Observasi
terkontrol
Pada metode ini,
observasi dengan aktif mempengaruhi terbentuknya suatu kejadian atau tingkah
laku yang akan atau sedang diobservasinya. Tingkah laku ini dibangkitkan,
diperkuat atau diperlemah. Observasi dilakukan secara sistematis.
2)
Anamnesa
Salah satu cara
mengumpulkan data tentang seseorang yaitu secara langsung diperoleh dari orang
yang bersangkutan disebut Autoanamnesa,
atau dari orang yang mengetahui banyak tentang orang yang akan dicatat datanya
disebut Alloanemnesa. Dapat diperoleh
gambaran mengenai perkembangan seseorang, antara lain faktor herediter
(keturunan), fisik, kesehatan mental, pengaruh lingkungan, faktor ekonomi dan
kebudayaan, kepribadian diluar maupun dalam rumah.
3)
Tes-tes psikologis
Dapat diperoleh data
tentang diri seorang anak, melalui tes perkembangan, tes intelegensi, tes
kemampuan koordinasi visual, motorik, tes proyeksi untuk melihat gambaran
kepribadian seorang anak dari segi emosi mapun segi social.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku
hidup sehat seorang anak terbentuk dari lingkungan sekolah, rumah, dan
lingkungan sekitar. Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seorang anak TK masih belajar mengenal
berbagai benda yang ada, bentuk maupun fungsinya. Anak perlu diberi tahu
mengenai bahaya yang ada dan cara menjaga keselamatan dirinya, disamping di
awasi dan dijaga. Hak-hak anak dinyatakan dalam Bab II, Pasal 2 UU RI No 4
Tahun 1979 yang menyatakan bahwa anak berhak atas perlindungan terhadap
lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan
perkembanganmua demgan wajar.
Kegiatan
perkembangan dilakukan terhadap 4 aspek perkembangan anak (kemampuan gerak
kasar, gerak halus, berbicara, bahasa, kecerdasan, bergaul, dan mandiri). Ada 6
tes skrining yang digunakan (berat badan, lingkar kepala, skrining
perkembangan, perilaku anak, tes daya ingat, dan tes daya dengar).
Salah
satu alat ukur tes skrining yang digunakan adalah kuesioner yang berupa suatu
daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada orang tua dan digunakan
sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak sampai usia
6 tahun. Kuesioner ini adalah sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang
digunakan sebagai alat untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku
anak pra-sekolah. Tes daya lihat dan tes kesehatan mata anak adalah alat untuk
memeriksa ketajaman daya ingat serta kelainan mata pada golongan umur tersebut.
Tes kesehatan mata (TKM) dilakukan dengan memeriksa mata atas beberapa
kelainan, keluhan, dan perilaku anak. Tes daya dengar ini dimaksud untuk
mengetahui secara dini gangguan pada daya dengar anak.
Terimakasih infonya sangat bagus dan bermanfaat..
BalasHapusobat tipes untuk anak
good
BalasHapus