Selasa, 08 Desember 2015

PENDIDIKAN KESEHATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI



PENDIDIKAN KESEHATAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Gizi
PG-PAUD Semester IV
Dosen : Bu Hj. Aan Solihati, MA

Description: Description: E:\STKIP\original logo.jpg

Disusun oleh :
1.
Nurrul Prima Wistri
2.
Ellse Alfiani
3.
Nia Siti Kurniasih
4.
Nurul Poniansari



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) Muhammadiyah Kuningan
Tahun Akademik 2012 - 2013
Jl.Raya Cigugur No.28 Telp. (0232) 874085 Fax. (0232) 871281 kuningan 45511
Website : www.umku.ac.id





KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kesehatan.
            Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Gizi PG-PAUD Semester IV. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penulisan makalah ini. Walaupun makalah ini belum sempurna tetapi penulis merasa bangga terhadap hasil yang dicapai.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya. Kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Kuningan,   Mei 2014


Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3  Tujuan...................................................................................................... 2

BAB 2  PEMBAHASAN
2.1  Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat......................................... 3
2.2  Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina Kesehatan Anak............ 4

BAB 3  PENUTUP
3.1  Kesimpulan.............................................................................................. 9



 

KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kesehatan.
            Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Gizi PG-PAUD Semester IV. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penulisan makalah ini. Walaupun makalah ini belum sempurna tetapi penulis merasa bangga terhadap hasil yang dicapai.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya. Kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Kuningan,   Mei 2014


Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3  Tujuan...................................................................................................... 2

BAB 2  PEMBAHASAN
2.1  Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat......................................... 3
2.2  Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina Kesehatan Anak............ 4

BAB 3  PENUTUP
3.1  Kesimpulan.............................................................................................. 9







BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pendidikan kesehatan sangat penting diperkenalkan kepada anak sejak usia dini. Pendidikan kesehatan yang diberikan sejak dini akan membiasakan anak untuk hidup sehat sejak dini sehingga pada akhirnya akan tumbuh menjadi sehat, cerdas, dan ceria. Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada anak dimulai dari lingkungan keluarga sebab keluarga merupakan tempat pertama anak belajar dan menimba ilmu. Keluarga dikatakan sebagai tempat yang pertama belajar anak karena lingkungan keluarga yang pertama dikenal anak adalah lingkungan keluarga.
Dalam lingkungan keluarga, anak dapat belajar dari mencontoh segala tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa yang ada dirumah. Sedangkan sekolah sebagai tempat anak belajar dan menimba ilmu sebaiknya memberikan pelajaran hidup sehat mulai dari yang paling sederhana sampai bagaimana menjaga dari segala penyakit.
Untuk menjaga kesehatan dapat dimulai dari membiasakan hidup bersih dan pola hidup sehat mulai dari mengkonsumsi makanan yang mungkin dapat menyebarkan bibit-bibit penyakit.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yang erat kaitannya dengan Pendidikan Kesehatan, yaitu sebagai berikut:
1.        Bagaimana Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ?
2.        Bagaimana Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina Kesehatan Anak ?


1.3    Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.        Memahami Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2.        Memahami Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina Kesehatan Anak.




BAB 2
PENDIDIKAN KESEHATAN
2.1    Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Lingkungan kehidupan seorang anak TK adalah disekolah, rumah, dan sekitarnya, serta sesekali pergi bersama keluarga ke tempat lain. Lingkungan sekolah adalah sekolah beserta segala isinya serta halaman maupun sekelilingnya. Lingkungan dapat berupa fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan lingkungan tempat dimana anak itu tinggal dan berinteraksi, sedangkan lingkungan sosial adalah lingkungan pergaulan dan interaksi anak.
Disekolah anak belajar kesehatan dan kebersihan dari guru dan teman sekolahnya, sedangkan di rumah anak belajar dari orang tua, kakak maupun pengasuhnya. Pembentukan perilaku hidup sehat dan bersih dari seorang anak harus dilakukan dirumah, sekolah,maupun lingkungan sekitarnya.
Pada dasarnya anak usia dini suka meniru dan mencontoh segala tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa maupun tokoh yang diidolakan sehingga memberikan dan mengondisikan untuk hidup sehat dan bersih itu penting. Hal lain yang perlu diajarkan adalah menjaga diri dari bahaya yang mungkin muncul sebagai akibat kontak langsung dengan lingkungan.
Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seorang anak TK masih belajar mengenal berbagai benda yang ada, bentuk maupun fungsinya. Anak usia dini tidak hanya dijaga dari berbagai bahaya yang mungkin muncul, tetapi perlu diberi pengertian tentang bahaya suatu benda dan bagaimana menjaga diri dari lingkungan yang berbahaya.
Semakin bertambah usia seorang anak, biasanya akan semakin berkurang penjagaan terhadap diri anak oleh orang tuanya. Seorang anak TK semakin banyak mengalami kontak langsung dengan berbagai benda di lingkungan kehidupannya sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah. Kemungkinan besar bisa mendatangkan kecelakaan atau bahaya bagi keselamatan seorang anak, kecuali benda, keadaan atau situasi juga dapat membahayakan, misalnya jalanan yang terlalu ramai, cuaca yang kurang baik maupun tempat-tempat, seperti kolam renang dan sungai.
Penjagaan keselamatan anak termasuk dalam penjagaan kesejahteraan anak yang di bahas dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Dalam Bab I Pasal I Undang-undang ini, dinyatakan bahwa kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani, maupun sosial. Sedangkan Bab II tentang Hak Anak khususnya Pasal 2 yang menyatakan bahwa anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar. Sedangkan Pasal 3 UU RI  No 4 Tahun 1979 menyatakan bahwa dalam keadaan membahayakan, anaklah yang pertama-tama berhak mendapat pertolongan, bantuan, dan perlindungan.

2.2    Peningkatan Kemampuan Guru dan Membina Kesehatan Anak
Kemampuan dan pengetahuan guru tentang pembinaan kesehatan akan menentukan keberhasilannya dalam mengajarkan hidup sehat kepada anak. Pembinaan guru yang sebaiknya dikuasai mengenai pembinaan hidup sehat dimulai dari kesehatan anak secara tepat, sebab masing-masing anak memiliki kebutuhan yang berbeda sesuai dengan kondisi dan tahap perkembangannya.
A.           Pembinaan Perkembangan Anak
Bertujuan membantu anak agar dapat mencapai tingkat perkembangan yang sesuai dengan seharusnya. Kegiatan ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemantauan perkembangan seperti halnya pembinaan makanan yang cukup dan bergizi sesuai kebutuhan, tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemantauan pertumbuhan (fisik).
Kegiatan pembinaan perkembangan ini juga dilakukan terhadap 4 aspek perkembangan anak (kemampuan gerak kasar, gerak halus, berbicara, bahasa, kecerdasan bergaul, dan mandiri). Prinsip-prinsip pembinaan yang tercantum dalam Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (Depkes 1993) adalah sebagai berikut :
1)        Lakukan sebagai rasa cinta kasih sayang, yaitu orang tua atau anggota keluarga bermain dengan anak sambil menikmati kegembiraan bersama.
2)        Lakukan secara bertahap dan berkelanjutan mencakup keempat aspek perkembangan.
3)        Mulailah dengan tahap perkembangan yang telah dicapai anak.
4)        Lakukan dengan wajar, secara khusus atau disisipkan dalam kegiatan sehari-hari, tanpa paksaan atau hukuman apabila anak tidak mau atau tidak melakukannya.
5)        Berikan pujian kepada anak atas keberhasilannya.
6)        Gunakan alat bantu/alat permainan yang sederhana dan mudah diperoleh, misalnya mainan yang dibuat bersama anak berasal dari bahan yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
7)        Buatlah suasana yang segar, menyenangkan, dan bervariasi agar tidak membosankan.

B.            Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Tumbuh Kembang
Seorang guru TK dapat melakukan beberapa kegiatan, yaitu sebagai berikut:
1)        Menanamkan kebiasaan hidup, bermain, belajar, dan hidup sehat.
2)        Memeriksa, mengawasi, memelihara kesehatan, dan perkembangan anak didik.
3)        Memantau perkembangan anak secara teratur dan memberikan stimulasi perkembangan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik.

Tanda-tanda, proses, dan aspek tumbuh kembang anak ada empat tes skrining yang digunakan (berat badan, lingkar kepala, skrining perkembangan, perilaku anak, tes daya ingat, dan tes daya dengar). Diantara tes tersebut adalah sebaga berikut :

1.        Pengukuran Berat Badan menurut Tinggi Badan
2.        Pengukuran Lingkar Kepala Anak (KPA)
Dilakukan untuk mengetahui perkembangan otak anak karena biasanya besar tengkorak mengikuti perkembangan otak. Oleh karena itu, apabila ada hambatan pada perkembangan tengkorak maka perkembangan otak juga terhambat.
Pengukuran lingkar kepala dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a)             Alat pengukur, yaitu tali ukuran atau alat lain yang dapat menunjukkan ukuran-ukuran panjang, dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, dan bagian belakang kepala yang menonjol.
b)             Catatlah hasil pengukuran pada grafik lingkaran kepala menurut jenis kelamin anak pada kartu data tumbuh kembang anak.
c)             Penilaiannya adalah:
Apabila ukuran lingkar kepala anak berada di antara garis putus-putus atau di luar jalur berwarna hijau pada kartu data tumbuh kembang anak maka ukuran lingkar kepala anak tergolong normal. Apabila ukuran lingkar kepala anak berada diatas garis putus-putus ataupun dibawah garis putus-putus bawah atau di luar jalur berwarna hijau pada kartu data tumbuh kembang anak maka kepala anak tidak normal dan perlu diperiksa lebih lanjut oleh yang berwenang.

3.        Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP)
Kuesioner merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak sampai usia 6 tahun. Kegunaannya adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya hambatan dalam perkembangan anak.
4.        Kuesioner Perilaku Anak Pra-Sekolah (KPAP)
Merupakan sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang digunakan sebagai alat untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku anak pra-sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat segera dilakukan.

5.        Tes Daya Lihat dan Tes Kesehatan Mata Anak
Merupakan alat untuk memeriksa ketajaman daya ingat serta kelainan mata pada golongan umur tersebut. Tes daya ingat dilakukan dengan menunjukkan huruf tertentu kepada anak yang harus dicocokkan dengan huruf pada suatu gambar (chart) yang mengandung berbagai ukuran huruf tersebut.
Tes Kesehatan Mata (TKM) dilakukan dengan memeriksa mata atas beberapa kelainan, keluhan dan perilaku anak. Misalnya, keluhan mata gatal, panas, penglihatan kurang baik, sakit kepala, dll.
6.        Tes Daya Dengar
Dimaksudkan untuk mengetahui secara dini gangguan daya dengar anak sehingga berbagai cara dapat dikerjakan untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.

C.           Cara Penilaian Perkembangan Anak
Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk melakukan penilaian perkembangan anak, yaitu sebagai berikut :
1)        Observasi
Dilakukan untuk memperoleh data-data tentang seseorang melalui pengamatan. Menurut sifatnya metode pengumpulan data ini dapat dibagi atas:
a)        Observasi naturalistik
Dilakukan untuk menangkap gejala-gejala/tingkah laku manusia yang terjadi spontan sehari-hari sebagaimana adanya. Observasi dilakukan secara sistematis ataupun tidak sistematis.
b)        Observasi terkontrol
Pada metode ini, observasi dengan aktif mempengaruhi terbentuknya suatu kejadian atau tingkah laku yang akan atau sedang diobservasinya. Tingkah laku ini dibangkitkan, diperkuat atau diperlemah. Observasi dilakukan secara sistematis.
2)        Anamnesa
Salah satu cara mengumpulkan data tentang seseorang yaitu secara langsung diperoleh dari orang yang bersangkutan disebut Autoanamnesa, atau dari orang yang mengetahui banyak tentang orang yang akan dicatat datanya disebut Alloanemnesa. Dapat diperoleh gambaran mengenai perkembangan seseorang, antara lain faktor herediter (keturunan), fisik, kesehatan mental, pengaruh lingkungan, faktor ekonomi dan kebudayaan, kepribadian diluar maupun dalam rumah.
3)        Tes-tes psikologis
Dapat diperoleh data tentang diri seorang anak, melalui tes perkembangan, tes intelegensi, tes kemampuan koordinasi visual, motorik, tes proyeksi untuk melihat gambaran kepribadian seorang anak dari segi emosi mapun segi social.


BAB 3
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Perilaku hidup sehat seorang anak terbentuk dari lingkungan sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar. Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seorang anak TK masih belajar mengenal berbagai benda yang ada, bentuk maupun fungsinya. Anak perlu diberi tahu mengenai bahaya yang ada dan cara menjaga keselamatan dirinya, disamping di awasi dan dijaga. Hak-hak anak dinyatakan dalam Bab II, Pasal 2 UU RI No 4 Tahun 1979 yang menyatakan bahwa anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembanganmua demgan wajar.
Kegiatan perkembangan dilakukan terhadap 4 aspek perkembangan anak (kemampuan gerak kasar, gerak halus, berbicara, bahasa, kecerdasan, bergaul, dan mandiri). Ada 6 tes skrining yang digunakan (berat badan, lingkar kepala, skrining perkembangan, perilaku anak, tes daya ingat, dan tes daya dengar).
Salah satu alat ukur tes skrining yang digunakan adalah kuesioner yang berupa suatu daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada orang tua dan digunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak sampai usia 6 tahun. Kuesioner ini adalah sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang digunakan sebagai alat untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku anak pra-sekolah. Tes daya lihat dan tes kesehatan mata anak adalah alat untuk memeriksa ketajaman daya ingat serta kelainan mata pada golongan umur tersebut. Tes kesehatan mata (TKM) dilakukan dengan memeriksa mata atas beberapa kelainan, keluhan, dan perilaku anak. Tes daya dengar ini dimaksud untuk mengetahui secara dini gangguan pada daya dengar anak.
 


2 komentar: