DisusununtukMemenuhiTugas Mata KuliahPendidikanJasmanidanKesehatan
PG-PAUD Semester III
Dosen :Bpk. NanangMulyanaM.Pd

Disusunoleh
:
NURRUL
PRIMA WISTRI
NIM
: 124223033
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) Muhammadiyah Kuningan
TahunAkademik 2012 - 2013
Jl.RayaCigugur No.28 Telp.(0232) 874085 Fax. (0232)
871281 kuningan 45511
Website :www.umku.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
pujisyukurkehadirat Allah SWT, yang
denganrahmatdaninayah-Nya.MakalahinidisusununtukmemenuhimatakuliahPendidikanJasmanidanKesehatan.
PenulisjugamengucapkanterimakasihkepadaBapakNanangMulyanaM.PdselakudosenpembimbingmatakuliahPendidikanJasmanidanKesehatan.Penulisjugaberterimakasihpadateman-teman
yang telahmemberipengarahandanpetunjukdalampembuatanmakalahini.
Penulismenyadaribahwadalampembuatanmakalahinimasihbanyakkekurangan,
olehkarenaitukritikdan saran daridosenpembimbingmaupunteman-temansangatpenulisharapkantegursapanyauntukperbaikanmakalahinidanselanjutnya.
Kepada Allah
SWT, kami
memohontaufikdanhidayah-Nyasemogadalampembuatanmakalahinisenantiasadalamkeridhaannya-Nya.
Amin.
Kuningan, Nopember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang.......................................................................................... 1
1.2
RumusanMasalah..................................................................................... 2
1.3
Tujuan...................................................................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN
2.1
KonsepDasar,Nilai-Nilai, danFalsafahOlahragaBagiAnakUsia
Dini.......................................................................................................... 4
2.2
AspekPertumbuhandanPerkembangan.................................................... 6
2.3
KeterampilanDasarAtletik, Senam, Permainan, danRenang................... 8
2.4
Aplikasi Model-Model PembelajaranPendidikanJasmani........................ 10
2.5
ManfaatOlahragabagiAnak...................................................................... 12
2.6
PengembanganCabangOlahragaSesuaiMinatdanBakatAnak
UsiaDini................................................................................................... 13
BAB III. PENUTUP
3.1
Kesimpulan.............................................................................................. 14
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Usiadinimerupakankesempatanemasbagianakuntukbelajar,
sehinggadisebutusiaemas (golden age). Padausiainianakmemilikikemampuanuntukbelajar yang
luarbiasakhususnyapadamasakanak-kanakawal.
Mengingatusiadinimerupakanusiaemasmakapadamasaituperkembangananakharusdioptimalkan.
Perkembangananakusiadinisifatnyaholistik, yaitudapatberkembang optimal
apabilasehatbadannya, cukupgizinyadandidiksecarabaikdanbenar.
Anakberkembangdariberbagaiaspekyaituberkembangfisiknya, baikmotorikkasarmaupunhalus,
berkembangaspekkognitif, aspeksosialdanemosional.
Perkembanganmotorikkasarmerupakanhal yang
sangatpentingbagianakusiadinikhususnyaanakkelompokbermain/KB dantamankanak-kanak/
TK. Sebenarnyaanggapanbahwaperkembanganmotorikkasarakanberkembangdengansecaraotomatisdenganbertambahnyausiaanak,
merupakananggapan yang keliru.
Perkembanganmotorikkasarpadaanakperluadanyabantuandariparapendidik di
lembagapendidikanusiadiniyaitudarisisiapa yang dibantu, bagaimanamembantu yang
tepat/appropriate, bagaimanajenislatihan yang
amanbagianaksesuaidengantahapanusiadanbagaimanakegiatanfisikmotorikkasar yang
menyenangkananak.
Kemampuanmelakukangerakandantindakanfisikuntukseoranganakterkaitdengan
rasa
percayadiridanpembentukankonsepdiri.Olehkarenaituperkembanganmotorikkasarsamapentingnyadenganaspekperkembangan
yang lain untukanakusiadini. KurikulumPendidikan Taman
Kanak-kanakmeliputienamaspekperkembanganyakni moral dannilai-nilai agama,
sosial - emosionaldankemandirian, kemampuanberbahasa, kognitif,
fisik/motorikdanseni. Taman kanak-kanakmerupakansalahsatubentuk program
pendidikananakusiadini. TK bukanlahjenjangpendidikanwajibdiikuti,
namunmemberikanmanfaatbagipenyiapananakuntukmasuk SD.
Padaumumnyapembelajaran di TK
untukaspekperkembanganfisik/motoriknyalebihbanyakdifokuskankeperkembanganmotorikhalus,
sedangkanmotorikkasarkurangdiperhatikan.Padahalpengembanganmotorikkasaranakusiadinijugamemerlukanbimbingandaripendidik.
Perkembanganmotorikkasaruntukanakusia TK antara lain melempardanmenangkap bola, berjalan di ataspapan titian (keseimbangantubuh),
berjalandenganberbagaivariasi (majumundur di atassatugaris),
memanjatdanbergelantungan (berayun), melompatiparitatauguling, dansebagainya.
Seyogyanyagerakan-gerakanmotorikkasarinidipraktekkanolehanak-anak TK di
bawahbimbingandanpengawasanpendidik/guru,
sehinggadiharapkansemuaaspekperkembangandapatberkembangsecara optimal.
Pengembanganmotorikkasarsamapentingnyadenganaspek-aspekperkembanganlainnya,
karenaketidakmampuananakmelakukankegiatanfisikakanmembuatanakkurangpercayadiri,
bahkanmenimbulkankonsepdirinegatifdalamkegiatanfisik.
Padahaljikaanakdibantuolehpendidik,
besarpeluangnyadapatmengatasiketidakmampuantersebutdanmenjadilebihpercayadiri.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkanlatarbelakangmasalah
yang dikemukakan di atas, terdapatbeberaparumusanmasalahdalamkaitannyadenganPentingnyaOlahragaBagi
AUD, yaitusebagaiberikut:
a. ApaKonsepDasar,Nilai-Nilai,
danFalsafahOlahragaBagiAnakUsiaDiniitu?
b. ApaAspekPertumbuhandanPerkembangan?
c. ApaKeterampilanDasarAtletik, Senam,
Permainan, danRenang?
d. BagaimanaAplikasi Model-Model
PembelajaranPendidikanJasmani?
e. ApamanfaatOlahragabagiAnak?
f. ApasajaPengembanganCabangOlahragaSesuaiMinatdanBakatAnakUsiaDini?
1.3
TujuanMasalah
Dalampembuatanmakalahinipenulismempunyaimaksuddantujuanantara
lain:
a. MengetahuiKonsepDasar,Nilai-Nilai,
danFalsafahOlahragaBagiAnakUsiaDini.
b. MengetahuiAspekPertumbuhandanPerkembangan.
c. MengetahuiKeterampilanDasarAtletik,
Senam, Permainan, danRenang.
d. MengetahuiAplikasi Model-Model
PembelajaranPendidikanJasmani.
e. MengetahuiManfaatOlahragabagi Anak.
f. MengetahuiPengembanganCabangOlahragaSesuaiMinatdanBakatAnakUsiaDini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Dasar, Nilai-Nilai dan Dasar Falsafah Olahraga
Bagi Anak Usia Dini
Dalam olahraga usia dini, target yang harus dicapai anak
adalah menerapkan sebaik mungkin keterampilan dan kemampuan yang sudah dilatih
ke dalam pertandingan. Adalah besarnya usaha dan peningkatan pribadi yang
seharusnya dihargai dan menjadi target bagi setiap anak, bukannya semata-mata
mencapai kemenangan dalam pertandingan. Tujuan melibatkan anak dalam aktivitas
olahraga adalah sebagai pengenalan pengalaman berolahraga, meningkatkan
ketrampilan fisik, membangun kepercayaan diri.
Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah kegembiraan
dalam melakukan latihan olahraga.Oleh karena itu pelatihnya tidak perlu
menekankan pada penguasaan teknik atau peraturan pertandingan.Pujian atau
hadiah diberikan kepada usaha yang dilakukan anak, bukan terhadap hasil
akhir.Disini perlu ditanamkan perasaan “mencapai sukses” bukan hanya sebagai
juara, tetapi juga sebagai partisipan.Oleh karena itu, penting sekali di masa
awal ini setiap partisipan dalam suatu kejuaraan bisa mendapatkan
penghargaan.Persiapan mental dalam menghadapi pertandingan juga merupakan hal
yang perlu diperhatikan.Utamanya anak perlu dibiasakan berfikir positif, diberi
keyakinan bahwa dalam pertandingan nanti dirinya mampu menampilkan keterampilan
yang telah dilatihnya.
Dari naluri mendidiknya Ki Hajar
Dewantara, mengatakan beliau sangat menyakini bahwa suasana pendidikan yang
baik dan tepat adalah dalam suasana kekeluargaan dan dengan prinsip
asih(mengasihi), asah(memahirkan), dan asuh(membimbing). Tiga aspek tersebut
akan memberi corak bagi seorang anak terhadap prilaku (behavior), sikap
(attitude) dan nilai (velue). Seperti halnya teori Karl Groos, Yang teorinya bernama teori biologis mengatakan “
Anak-anak bermain oleh karena anak-anak harus mempersiapkan diri dengan tenaga
dan pikirannya untuk masa depanya. Seperti halnya dengan anak-anak binatang,
yang bermain sebagai latihan mencari nafkah, maka anak manusia pun bermain
untuk melatih organ-organ jasmani dan rohaninya untuk menghadapi masa depanya
Dilihat
dari aspek biologis, olahraga anak usia dini masih dalam taraf mengembangkan
aspek-aspek kebugaran jasmani ( menguatkan jantung, tulang dan otot ) serta
merangsang tumbuh kembang anak secara optimal. Olahraga anak usia dini
selayaknya dikemas menjadi suatu permainan olahraga yang selain mengembangkan
aspek-aspek tersebut juga mengembangkan aspek psikososial, yaitu mengembangkan
nilai-nilai diri anak secara positif, menuju pembangunan karakter yang sportif,
dinamis, kreatif, penuh toleransi, jujur, dan bertanggung jawab.
Konsep
“Nation and Character Building” melalui Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan sebagai konsep dasar pembentukan karakter anak bertumpu pada pemberdayaan anak melalui jalur pendidikan
atau kegiatan olahraga disekolah.
Pembentukan karakter dalam
pembelajaran penjasorkes ini antara lain :
·
Pembentukan
fisik yang sehat, bugar, tangguh, unggul dan berdaya saing.
·
Pembentukan mental berupa sportifitas,
demokratis, toleran dan disiplin.
·
Pembentukan
moral menjadi lebih tanggap, peka, jujur dan tulus.
·
Pembentukan
kemampuan social, yaitu mampu bersaing, bekerjasama, berdisiplin, bersahabat,
dan berkebangsaan.
Ahli kesehatan sepakat bahwa olahraga dapat meningkatkan
kebugaran jasmani yang ditandai dengan meningkatnya fungsi jantung, pembuluh
darah, sirkulasi darah, sistem pernafasan dan proses metabolisme, serta kemampuan
tubuh untuk menangkal bermacam- macam penyakit baik yang disebabkan oleh
infeksi maupun bukan karena infeksi. Olahraga juga dapat mengurangi gejala
gangguan psikis, misalnya tekanan jiwa (stress) dan ketegangan jiwa (anxiety). Dengan melakukan aktivitas olahraga
yang menantang, apabila seseorang mampu mengatasi tantangan tersebut, akan
muncul suatu kepuasan, dan rasa puas ini akan mengurangi ketegangan jiwa.
Pemenuhan kebutuhan akan kegiatan olahraga bagi anak prasekolah
maupun saat sekolah melalui pemberian Pelajaran Penjasorkes. Hal ini berguna
demi pertumbuhan dan perkembangan organ- organ tubuh tersebut secara baik dan
optimal. Kondisi jasmani yang baik merupakan modal utama untuk me ngembangkan
potensi diri yang lain. Dapat dibayangkan apa jadinya apabila seorang anak
mengalami gangguan fungsi organ tubuh misalnya jantung, paru-paru, atau organ
tubuh yang lain, tentu saja anak-anak tersebut akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangan otak. Penjasorkes (physical education) memberikan kebutuhan gerak bagi anak
prasekolah dan saat sekolah.Aktivitas olahraga sangat penting bagi anak-anak
karena mempunyai banyak manfaat di antaranya adalah untuk memacu pertumbuhan
dan perkembangan organorgan tubuh termasuk juga otak, meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit (imun),
mempunyai fungsi rehabilitasi atau menormalkan kecacatan.
Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangan otak, maka organ tubuh ini tidak akan dapat berfungsi secara baik.
Otak berfungsi sebagai pusat segala koordinasi organ tubuh, dan juga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh manusia lainnya, sehingga
apabila terjadi gangguan pada otak, maka kecerdasan menjadi lemah, bahkan dapat
mengalami keterlambatan mental.
Berikut ini kajian tentang kepelatihan anak usia dini
yang diperlukan oleh para pelatih untuk menangani atlet usia dini, yaitu
mengenai:
1.
Mempersiapkan untuk melatih anak usia dini secara efektif.
2.
Pemahaman pelatih bahwa pelatihan untuk anak usia dini
bertujuan untuk:
a) memperoleh kesenangan,
b) persahabatan atau memperoleh teman
baru,
c) perasaan nyaman, dan
d) belajar keterampilan baru.
Tujuan tersebut dapat dicapai, jika aktivitas olahraga
sesuai dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan anak.
3.
Memberi gambaran tentang macam olahraga untuk anak-anak
4.
Memodifikasi olahraga.
2.2
Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Jasmani
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang
berbeda.Pertumbuhan mempunyai pengertian bertambahnya volume/ukuran organ
tubuh, sedang perkembangan adalah semakin meningkatnya fungsi organ-organ
tubuh. Pengalaman yang diperoleh masa kanak-kanak tidak akan hilang dan akan
berpengaruh terhadap tingkah laku saat usia telah dewasa. Sebagai contoh, anak
yang dilatih belajar keras sejak kecil, gigih meraih
cita-cita,
nanti setelah dewasa akan menjadi orang yang gigih, ulet, dan menjadi pekerja
keras. Demikian juga sebaliknya, masa anak-anak dididik dengan kemanjaan,
segalanya serba mudah dan enak, maka setelah dewasa sulit menjadi orang yang
mandiri dan selalu bergantung pada orang lain. Menurut Eliyawati (2005:18),
karakteristik anak usia dini yang menonjol dalam kaitannya dengan aktifitas
belajar di antaranya adalah bersifat unik, egosentris, aktif dan energik,
eksploratif dan berjiwa bertualang, ekspresi perilakunya relatif spontan, kaya
dan senang dengan fantasi/daya kayal, mudah frustasi, kurang pertimbangan, daya
perhatiannya pendek, gairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
dan semakin menunjukkan minat terhadap teman.
Usia terbaik untuk melakukan stimulasi pada anak adalah
sedini mungkin. Hasil yang optimal akan didapat bila anak sudah diberikan
rangsangan tumbuh kembang saat ia masih di dalam kandungan usia 4 bulan dan
setelah lahir hingga ia berusia 6 tahun. Namun pemberian rangsangan tumbuh
kembang perlu dilanjutkan setelah anak berusia 6 tahun hingga usia 8 tahun.
Tumbuh kembang menekankan pada 4 aspek kemampuan dasar anak yang perlu
mendapatkan rangsangan yaitu: kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus,
kemampuan bicara dan berbahasa, serta kemampuan bersosialisasi (berinteraksi)
dan kemandirian.
Perkembangan kemampuan fisik pada
anak kecil bisa diidentifikasikan dalam beberapa hal. Sifat-sifat perkembangan
fisik yang dapat diamati adalah sebagai berikut:
1.
Terjadi perkembangan otot-otot
besar cukup cepat pada 2 tahun terakhir masa anak kecil. Hal ini memungkinkan
anak melakukan berbagai gerakan yang lebih leluasa yang kemudian bisa
dilakukannya bermacam-macam ketrampilan gerak dasar. Beberapa macam gerak dasar
misalnya: berlari, meloncat, berjengket, melempar, menangkap, dan memukul
berkembang secara bersamaan tetapi dengan irama perkembangan yang berlainan.
Ada yang lebih cepat dikuasai dan ada yang baru dikuasai kemudian.
2.
Dengan berkembangnya otot-otot
besar, terjadi pulalah perkembangan kekuatan yang cukup cepat, baik pada anak
laki-laki maupun perempuan. Antara usia 3 sampai 6 tahun terjadi peningkatan
kekuatan sampai mencapai lebih kurang 65%.
3.
Pertumbuhan kaki dan tangan
secara proporsional lebih cepat dibanding pertumbuhan bagian tubuh yang lain,
menghasilkan peningkatan daya ungkit yang lebih besar di dalam melakukan
gerakan yang melibatkan tangan dan kaki. Daya ungkit yang makin besar akan
meningkatkan kecepatan dalam bergerak. Hal ini sangat menunjang terbentuknya
bermacam-macam ketrampilan gerak dasar.
4.
Terjadi peningkatan koordinasi
gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup cepat. Koordinasi gerak yang meningkat
dan disertai dengan daya ungkit kaki dan tangan yang makin besar, menjadikan
anak makin mampu menggunakan kekuatannya di dalam melakukan aktivitas fisik.
Sedangkan meningkatnya keseimbangan tubuh meningkatkan pula keleluasaan
rentangan gerak dalam melakukan gerakan ketrampilan.
5.
Meningkatnya kemungkinan dan
kesempatan melakukan berbagai macam aktivitas gerak fisik bisa merangsang
perkembangan pengenalan konsepkonsep dasar objek, ruang, gaya, waktu dan
sebab-akibat. Melalui gerakan fisik anak kecil mulai mengenali konsep dasar
objek yang berada di luar dirinya.
2.3
Keterampilan Dasar Atletik, Permainan, Senam , dan Renang
Atletik
adalah suatu cabang olah raga yang meliputi nomor-nomor jalan, lari, lompat dan
lempar.Anak-anak didalam kehidupannya hampir dari sebagian waktunya dihabiskan
untuk bermain, dengan melakukan berbagai bentuk gerakan berjalan, berlari,
melompat, dan melempar. Anak dikelas permulaan Sekolah Dasar (SD) akan merasa
senang bila mendapatkan pelajaran yang telah diketahui sebelumnya seperti lari
dan bermain, mereka akan lebih tertarik dan terampil di dalam melakukannya.
Oleh karena itu bentuk-bentuk gerakan dasar atletik perlu ditanamkan kepada
anak-anak kelas permulaan SD. Anak-anak dapat mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan keterampilan gerakan dasar atletik tersebut. Karena itu kepada
anak-anak perlu ditanamkan, berbagai cara melakukan gerakan dasar atletik yang
benarseperti gerakan jalan, lari dan lompat.
Setiap anak menyukai
air.Mereka umumnya gemar bermain air saat dimandikan di kamar mandi, di kolam
renang, di tepian air terjun, bahkan di pantai.Oleh sebab itu, penting
mengajari anak untuk lebih mengenal air sejak dini agar terhindar dari bencana.
Secara alamiah anak memang
tertarik pada air, terutama dalam hamparan yang luas seperti kolam renang dan
laut.Namun, menurut seorang instruktur renang, reaksi anak terhadap air
sangatlah berbeda-beda, bergantung pada usianya.
Saat mereka masih kecil, mereka masih takut
membenamkan diri lebih dalam di air.Mereka umumnya lebih senang bermain di air
hanya sebatas mata kaki saja.Sebenarnya, ketika anak telah berusia dua tahun,
orangtua dapat mulai melatih mereka berenang.Caranya, bawa mereka ke kolam dan
pegang badannya sehingga mereka bisa menendang atau memukul-mukul air dengan
tangan dan kakinya.
Dan ketika anak tersebut
telah memasuki usia empat tahun dan telah cukup familiar dengan air, mereka
bisa belajar menahan dan mengatur napas serta mengambang, misalnya olahraga air
maupun belajar menyelam. Dengan demikian, ketika memasuki usia enam tahun,
sudah siap untuk belajar berenang/kursus menyelam secara formal, semisal scuba
diving, atau teknik menyelam yang benar
Kolam renang merupakan tempat yang paling
baik bagi pemula yang ingin belajar renang.Sebab, di tempat itu tidak ditemui
elemen yang bisa membahayakan seperti lubang yang dalam, arus air yang deras,
atau batu-batuan yang tajam.
Alasan utama terjadinya
kecelakaan di air adalah panik.Situasi seperti ini pasti dialami siapa pun yang
tidak menguasai ilmu renang atau minim belajar diving, kurang mengenal olahraga
air.Menit-menit pertama menyadari kakinya tidak menyentuh permukaan, mereka
langsung lupa bahwa tubuh manusia itu dapat mengambang dengan sendirinya di
atas air dalam keadaan santai.
Berenang adalah satu
keahlian yang paling penting yang dapat ditanamkan pada anak sejak
kecil.Orangtua yang tidak bisa renang atau takut terhadap air harus dapat
mengatasi emosinya saat mendampingi anak belajar berenang maupun kursus
menyelam.Jika tidak, hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap anak
sehingga mereka pun merasa cemas pula saat belajar menyelam.
Seifert, Hoffnung (1987:322) menyatakan bahwa bermain adalah
dunia anak-anak yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang. Pada
usia enam tahun, kemampuan motoriknya sudah mulai berkembang lebih kompleks,
yaitu dapat berjalan dengan berbagai variasi kecepatan, loncat, menggeser,
memanjat, memindahkan sesuatu dengan tepat, berdiri satu kaki, menangkap bola,
dan menggambar sesuatu, maka latihan yang sesuai denganketrampilan tersebut
dapat dilakukan.
Senam merupakan salah satu kegiatan yang dapat merangsang
perkembangan fisik motorik anak usia dini. Senam dengan diiringi musik dan lagu
menjadikan kecerdasan musik anak pun turut terbina.
Disisi lain, melalui kegiatan senam PAUD ceria diharapkan
kecerdasan majemuk yang dimiliki anak dapat berkembang pula, dengan demikian
anak-anak yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia dapat diwujudkan.
Disamping untuk mengembangkan potensi anak, dengan membiasakan anak-anak untuk
berolah raga (senam) sejak dini, diharapkan nantinya anak-anak gemar berolah
raga, mengingat olah raga merupakan salah hal yang sangat penting untuk menjaga
kebugaran tubuh.
Aktivitas olahraga yang baik untuk anak usia dini mempunyai
karakteristik (1) memberi bermacam-macam pengalaman gerak (multilateral training) dalam bentuk permainan dan perlombaan;
(2) merangsang perkembangan seluruh panca indra; (3) mengembangkan
imajinasi/fantasi; dan (4) bergerak mengikuti irama/lagu atau cerita. Namun
demikian, dari karakteristik olahraga untuk anak usia dini tersebut diusahakan
dikemas dalam bentuk permainan/perlombaan agar anak marasa tertarik dan
mendapatkan kesenangan.
2.4
Aplikasi Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Dengan aktif bergerak mengikuti permainan itu kebugaran jasmani
akan meningkat. Pengertian dari memberikan pengalaman gerak yang bermacam-macam
(multilateral
training)
adalah anak-anak diberi kesempatan mengalami berbagai macam pengalaman gerak
yang berbeda- beda, misalnya: memanjat, merangkak, merayap, mengguling,
meluncur, melompat, menggantung, bermain di air, menarik, mendorong, berjalan
dengan tangan, dan sebagainya. Pengalaman gerak yang bermacam-macan ini dapat
menggunakan alat maupun di alam terbuka.
Contoh latihan keseimbangan di alam terbuka adalah dengan cara
melakukan gerak berjalan/berlari di pematang sawah, berjalan di atas jembatan
bambu , latihan berjalan di ketinggian tertentu, dan sebagainya. Latihan
memanjat dilakukan dengan cara memanjat pohon mangga, memanjat pohon jambu,
memanjat tangga, memanjat tali, memanjat pagar, memanjat dinding/tebing, dan
sebagainya.
Demikian juga keterampilan gerak yang lain, seperti tersebut di
atas dapat dilatih dengan menggunakan alat maupun di alam terbuka. Penting
untuk diperhatikan bagi pendidik/orang tua jangan terlalu banyak melarang
kebebasan bermain anak-anak ini karena alasan kasih sayang atau perlindungan
terhadap anak. Apabila larangan ini sering dilakukan maka anak-anak akan
mengalami kekurangan pengalaman gerak, padahal pengalaman gerak pada masa
anakanak (childhood) akan sangat besar pengaruhnya terhadap
keterampilan gerak pada masa dewasa (adulthood). Dalam kehidupan orang dewasa kadang- kadang manusia
dihadapkan pada tuntutan gerak yang bermacam-macam dengan tingkat kesulitan
yang berbeda- beda. Anak-anak yang mempunyai pengalaman gerak yang banyak akan
lebih cepat menyesuaikan diri dengan tuntutan gerak baru yang harus dilakukan.
Aktivitas olahraga untuk
mengembangkan fungsi panca indera di antaranya adalah:
a)
Indera penglihatan, dengan permainan hijau-hitam, permainan
pengemudi jenius menggunakan alat bantu berbagai macam bendera yang
berbeda-beda warna, permainan pengemudi jenius dengan alat bantu bermacam-
macam benda yang berbeda-beda bentuk, dan sebagainya, dan setiap warna/bentuk
mempunyai tugas gerak yang berbeda pula;
b)
Indera pendengaran, dengan permainan Si Buta mencari anak,
bermain sepak bola dengan bola dapat berbunyi dengan mata tertutup, permainan
informasi bersambung/ estafet, dan sebagainya;
c)
Indera penciuman, dengan permainan Penciuman Ajaib mempergunakan
alat bantu berupa berbagai macam benda dengan aroma yang berbeda-beda, dan
setiap aroma mempunyai tugas gerakyang berbeda;
d)
Indera peraba, dengan permainan pembebasan sandera yakni dengan
berbagai macam jenis sentuhan pada bagian tubuh yang berbeda- beda, dan setiap
jenis sentuhan mempunyai tugas gerak yang berbeda pula;
e)
Indera perasa, dengan permainan Lidah Sakti, yakni dengan
mempergunakan alat bantu bermacam-macam makanan yang memiliki rasa yang
berbeda-beda, dan setiap rasa mempunyai tugas gerak yang berbeda pula.
Guru Penjasorkes harus pandai berkreasi membuat permainan untuk
tujuan mengembangkan panca indera. Hal ini penting karena indera adalah ujung
tobak seseorang dalam menerima rangsang (stimulus), kesalahan memahami rangsangan maka
akan salah juga dalam memberi tanggapan (respon). Aktivitas olahraga untuk mengembangkan
fantasi/imajinasi, misalnya dengan lomba lari estafet membentuk gambar tertentu
dengan puzzel,
menggambar
dengan cara estafet, lomba lari estafet dengan membentuk bentuk tertentu,
misalnya rumah, meja, sandaran papan tulis dengan alat bantu potongan pipa atau
potongan balok, dan sebagainya.
Aktivitas olahraga untuk mengembangkan imajinasi dapat juga
berupa menirukan gerak hewan, alam, dan benda mati lainnya misalnya: permainan
menjadi patung, musang memburu anak ayam, menjala ikan, perubahan wujud benda,
permainan tanggap bencana, dan lain-lain.
Aktivitas olahraga dengan mengikuti irama/lagu, di antaranya
adalah dengan menyanyikan lagu “Naik-naik kepuncak gunung” siswa melakukan
gerak seperti yang terdapat dalam lirik lagu misalnya lirik ‘naik-naik’ siswa
melangkah dengan angkatan paha tinggi, guru dapat membubuhi dengan cerita di
depan ada parit mari melompat, jalan jinjit, dan sebagainya. Lagu ‘pergi ke
hutan’ setelah menyebut nama hewan tertentu misalnya kera, setelah sampai lirik
“beginilah jalannya, beginilah jalannya” maka siswa melakukan gerakan seperti
gerak binatang kera, guru dapat menambah dengan cerita untuk menambah tugas gerak
yang harus dilakukan siswa.
2.5
Manfaat Olahraga Bagi Anak
Adapun maaf bagi anak melakukan olahraga adalah sebagai
berikut :
v
Memaksimalkan kemampuan motorik dasar.
Menginjak usia 4-5 tahun, anak-anak
sudah mengusai kecakapan motorik dasar, seperti berjalan, berlari, dan
melompat, meski belum sempurna. Sehubungan dengan itu, balita butuh berolahraga
demi memaksimalkan keterampilan motorik dasar tersebut.
v
Tumbuh kembang yang sehat.
Olahraga memegang peranan penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan berolahraga secara teratur,
kebugaran jantung dan paru-paru anak akan terjaga, postur dan keseimbangan
tubuh menjadi bagus, dan otot maupun tulangnya menjadi kuat.
v
Mencegah obesitas.
Bukan hanya makanan yang sarat gula
dan lemak, faktor lain seperti panjangnya jam sekolah, kurangnya fasilitas
penunjang seperti taman bermainn di area perumahan, asik menonton tv, bermain
dengan komputer dan Playstation, bisa memicu kegemukan aktivitas fisik yang
rendah. Olahraga rutin bisa mencegah anak mengalami obesitas.
2.6
Pengembangan Cabang Olahraga Sesuai Bakat Minat Anak Usia
Dini
Setelah anak berusia 5 tahun, mereka mulai dapat dikenalkan dengan
jenis olahraga permainan yang lebih kompleks, yang melibatkan kerjasama dan
kompetisi.Namun perlu diperhatikan disini, kompetisi dimaksud haruslah tetap
berada dalam konteks bermain.Untuk mulai menerapkan olahraga yang memiliki
aturan formal, sebaiknya tunggu sampai anak berusia 8 atau 9 tahun.Dalam olahraga kompetitif, pemain bukan hanya
berusaha mencapai targetnya tapi juga berusaha mencegah lawan mencapai target
mereka.Hal ini melibatkan konflik langsung yang seringkali diikuti dengan
agresivitas dalam usahanya mencegah lawan mencapai sukses.
Dalam olahraga usia dini, target yang harus dicapai anak
adalah menerapkan sebaik mungkin keterampilan dan kemampuan yang sudah dilatih
ke dalam pertandingan. Adalah besarnya usaha dan peningkatan pribadi yang
seharusnya dihargai dan menjadi target bagi setiap anak, bukannya semata-mata
mencapai kemenangan dalam pertandingan. Dalam masa ini, yang diperlukan anak
adalah kegembiraan dalam melakukan latihan olahraga.Setelah mereka beranjak
dewasa baru lah diberikan latihan-latihan sesuai dengan proporsinya. Peranan
Olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam membina atlit usia lanjut, dan
diharapkan dapat meningkatkan prestasi Olahraga Nasional maupun Internasional.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Usiadiniadalahusia
yang paling baikuntukmemacutumbuhkembanganak agar
pertumbuhandanperkembangannyamenjadi optimal. Tumbuhkembangmenekankanpada 4
aspekkemampuandasaranak yang perlu mendapatkanrangsanganyaitu:
kemampuangerakkasar, kemampuangerakhalus,kemampuanbicaradanberbahasa,
sertakemampuanbersosialisasi (berinteraksi) dankemandirian.
Motorikanakperludilatih agar
dapatberkembangdenganbaik.Perkembanganmotorikanakberhubunganeratdengankondisifisikdanintelektualanak.Faktorgizi,
polapengasuhananak, danlingkunganikutberperandalamperkembanganmotorikanak. setelahanakmeguasaipoladasargerakdenganbaikanakmulaidapatdikenalkandenganjenisolahragapermainan
yang lebihkompleks, yang melibatkankerjasamadankompetisi. Dalammasaini, yang
diperlukananakadalahkegembiraandalammelakukanlatihanolahraga.Setelahmerekaberanjakdewasabarulahdiberikanlatihan-latihansesuaidenganproporsinya.Perananolahragausiadinisebagaipembentukdasardalammembinaatlitusialanjut,
dandiharapkandapatmeningkatkanprestasiolahraganasionalmaupuninternasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar